Visit Jogja Year 2012
Juli 14, 2010
Dunia pariwisata merupakan sebuah lingkup kegiatan kepariwisataan yang
dituntut untuk selalu aktif dan berubah, selalu kreatif dan memiliki daya saing
serta daya tarik agar penikmat pariwisata tidak jenuh. Oleh sebab itu Dinas
Pariwisata DIY selalu berinisiatif dan berinovasi untuk menjadikan Jogja
sebagai kota pariwisata yang menyuguhkan berbagai atraksi wisata dan daya
tariknya.
Selasa,
13 Juli 2010 Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan “Semiloka
Koordinasi Perencanaan Program Kegiatan Kepariwisataan DIY tahun 2011 dan 2012
untuk menuju visit Jogja Year 2012”. Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Hotel
Santika Lantai.2 Jln. Jendral Sudirman no.19 ini diikuti oleh berbagai kalangan
pelaku wisata diantaranya Gusti Prabu dari Kraton Yogyakarta, Kepala Dinas
Pariwisata 4 kabupaten dan satu kota di Jogja, perwakilan hotel, perwakilan
penerbangan di Jogja, wartawan/media, museum di Jogja, desa wisata, dan
beberapa kelompok pelaku wisata lainnya. Alhamdulillah penulis juga mendapatkan
sebuah kesempatan, diundang mengikuti kegiatan tersebut sebagai salah satu
wakil dari desa Wisata Nglanggeran.
Dalam
semiloka ini dimoderatori oleh bapak Tazbir, SH.M.Hum kepala Dinas Pariwisata
DIY dan diisi oleh 3 pembicara yang kompeten tentang pariwisata serta pendukung
kepariwisataan, yaitu:
1. Prof. Wiendu Nuryanti, Ph.D
Ketua
Badan Pengembangan Industri Pariwisata Yogyakarta/BPIPY
Pengajar
di Magister Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata, Program Pasca Sarjana,
Fakultas Teknik UGM
2. H. Setyo Wibowo, SE (Ketua Komisi B DPRD Yogakarta)
3. Wibowo (Kepala
Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata)
Dalam
sambutan pembuka, Kepala Dinas Pariwisata DIY menyampaikan maksud dan tujuan
dilakukannya koordinasi perencanaan program kepariwisataan tersebut untuk
menjadikan Jogja semakin diminati wisatawan. Dan agar tercapainya hal tersebut
maka perlu dilakukan kerjasama antar sektor dalam pemerintahan dan juga peran
masyarakat dan pelaku wisata. Beliau berkata “Program Pariwisata ini milik kita
bersama jadi harus dilakukan secara bersama-sama”. Hal itu juga diperkuat oleh
salah satu peserta semiloka bahwa pariwisata bukan milik dinas pariwisata,
bukan milik pemerintah saja namun milik semua masyarakat dan pelaku pariwisata.
Sehingga untuk mencapai pariwisata yang baik harus ada kesadaran dan kerjasama
dari masing-masing elemen masyarakat dan pelaku wisata.
Dalam
paparannya, Prof. Wiendu yang sering disebut juga “Ibu Pariwisata” menyampaikan
bahwa tujuan “Visit Jogja” tidak hanya menerima tamu/wisatawan dalam jumlah
besar dalam tahun tertentu namun juga lebih ke peningkatan dari objek dan
pembenahan diri dari kualitas pariwisata tersebut. Sehingga semakin hari akan
ada perubahan kualitas yang semakin baik serta adanya kreativitas-kreativitas
untuk menarik wisatawan sehingga menghindarkan dari “keletihan pariwisata”.
Selain itu beliau juga menyampaikan adanya segudang kekuatan yang ada di Jogja,
antara lain kebudayaan, keindahan alam, banyaknya tempat bersejarah, pusat
batik, didukung fasilitas hotel yang lumayan baik, desa wisata,dll. Dengan
adanya kekuatan/kelebihan itu perlu kita syukuri dan harus melakukan upaya
pelestarian dan pengemasan yang lebih baik lagi.
H.Setyo
Wibowo S.E dari komisi B DPRD dalam paparannya juga mendukung kegiatan “Visit Jogja
Year 2012” dan akan melakukan koordinasi yang intensif dengan Dinas Pariwisata
DIY serta melakukan pembahasan-pembahasan di DPRD untuk masalah dana penunjang
dari “Visit Jogja Year 2012”. Dalam paparannya beliau juga menyampaikan masukan
kepada Kepala Dinas Pariwisata DIY untuk bisa lebih baik lagi melakukan
koordinasi dengan Kepala Dinas dari 4 kabupaten dan satu kota yang ada di
Yogyakarta agar terwujud sebuah sinkronisasi menuju “Visit Jogja 2012”. Bapak
H.Setyo Wibowo S.E menambahkan perlu adanya keberanian untuk melakukan
terobosan-terobosan baru terkait keparwisataannya agar pariwisata di Jogja
lebih bisa baik lagi.
Pak Wibowo
(Kepala Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata) menyampaikan untuk bisa mengakses dana APBN yang
dapat digunakan dalam peningkatan pariwisata di DIY harus menyesuaikan dengan
program pemerintah yang ada di pusat. Dan dari daerah sebaiknya membuat
program-program yang dapat mendukung program itu agar ada kerjasama dalam hal
pelaksanaan programnya. Ada 11 prioritas nasional kabinet Indonesia Bersatu II,
diantaranya :
- Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
- Pendidikan
- Kesehatan
- Penanggulangan Kemiskinan
- Ketahanan Pangan
- Infrastruktur
- Iklim Investasi dan Iklim Usaha
- Energi
- Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
- Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik
- Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
Prioritas lainnya
- Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
- Bidang Perekonomian
- Bidang Kesejahteraan Rakyat
Untuk
pengembangan pariwisata dan kebudayaan bisa masuk pada urutan no 11. Beliau
juga menyampaikan proritas nasional lainnya di Bidang Kesra antara lain :
- Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20% secara bertahap dalam 5 tahun;
- Promosi 10 destinasi pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan periklanan yang kreatif dan efektif;
- Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata;
- Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia
Harapan
penulis dengan adanya “Visit Jogja Year 2012” bisa menjadikan pariwisata Jogja
semakin diminati wisatawan dan lama tinggal wisatawan di Jogja menjadi lebih
lama sehingga berdampak memberikan kesejahteraan masyarakat. Harapan penulis
juga agar Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba dan Desa Wisata Nglanggeran yang
dirintis kelak menjadi sebuah kawasan wisata yang diminati banyak wisatawan
untuk membantu Jogja lebih istimewa lagi.
Tetap
semangat dan terus berkarya. (Sugeng Handoko)